Minggu, 28 April 2013

Program “Satu SKM Satu Desa” untuk Indonesia Sehat


Menanggapi berbagai persoalan klasik tentang masalah kesehatan masyarakat dunia termasuk indonesia, baik penyakit tidak menular maupun menular. Hal tersebut menjadikan indonesia yang merupakan negara berkembang harus berusaha lebih keras dengan menganalisis permasalahan yang ada kemudian mencoba memperbaiki segera masalah dengan berbagai cara yang dianggap paling efektif dan efesien. Berbagai organisasi kesehatan terutama sektor pemerintah mulai gelisah baik karena kepedulian terhadap kesehatan atau karena sebuah tekanan dari kebijakan dunia, negara maupun masyarakat. Permasalahan tersebut telah ditemukan dan ditetapkan dalam sebuah perencanaan pembangunan kesehatan, salah satu diantaranya adalah permasalahan sumber daya kesehatan (SDM). Pemerintah dan berbagai organisasi profesi telah menetapkan gebrakan baru yang dianggap mampu mengatasi permasalahan SDM diantaranya adalah tenaga kesehatan masyarakat (SKM). Permasalahan kualitas dan kuantitas SDM merupakan  salah satu faktor penting dalam pembangunan kesehatan selain pembiayaan.
Menjamurnya pendidikan kesehatan masyarakat di Indonesia bisa dikatakan sangat subur hal ini terbukti dengan telah berdiri dan beroprasionalnya 143 perguruan tinggi (PT) tingkat sarjana, 24 PT tingkat Magister dan 2 PT untuk tingkat doktor baik negeri (PTN) maupun swasta (PTS), yang menurut data sampai maret 2010, 70% tingkat sarjana dan 80 % tingkat magister belum terakreditasi (EPSBED.Dikti, 2010). Pendidikan kesehatan termasuk SKM dianggap sebagai peluang bisnis yang menjanjikan khususnya bagi para pengusaha atau pemilik modal PTS aelain alasan untuk membantu pendidikan masyarakat atau alasan positif lainya (pernah mendengar sendiri, ada pendiri pernah mengatakan demikian). Sayangnya menjamurnya pendidikan SKM di indonesia belum mengedapankan kualitas sasaran, hal ini terbukti dengan banyaknya perguruan tinggi yang belum bisa memenuhi standar minimal (SDM, kurikulum, sistem pendidikan, laboratorium, dll) pendirian program studi/perguruan tinggi secara nyata, hal ini justru menimbulkan brbagai pertanyaan, bagaimanakah pihak pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan Nasional/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bisa mengeluarkan surat ijin perpanjangan, pendirian dan pembukaan prodi SKM tersebut. (Dapat di lihat pada daftar rujukan Materi Dr.Emma dan Dr.Setiawan di kahir tulisan ini)
Selain itu permasalahan yang juga tidak kalah penting adalah ketika para SKM telah selesai pendidikan, akankah mereka mengembangkan dan mengamalkan ilmunya, siap dan mampu berkreatifitas dan berkarya dengan jalur yang telah dipilihnya hingga finish atau mereka melupakan latar belakang mereka hingga merubah haluan dan tujuan semula karena demi mempertahankan hidup, mengisi perut dan membantu ekonomi kaluarga atau bahkan beralih menekuni bidang ilmu yang lebih menjanjikan. Sudah sewajarnya organisasi pendidikan dan profesi (IAKMI, PERSAKMI, AIPTKMI, dan organisas lain dalam disiplin ilmu kesmas) peduli terhadap saudara-saudara kita yang selama ini telah tercetak (lulusan/SKM) dan akan tercetak (mahasiswa).
Jika pemerintah berkomitmen untuk memprioritaskan upaya promotif dan preventifnya, maka sebagai konsekuensinya tentu pendanaan juga harus disiapkan, jika kesehatan masyarakat terjamin dan meningkat maka produktifitas manusia juga akan meningkat yang akhirnya berdampak kepada peningkatan ekonomi negara dan timbal balik dari negara adalah membantu mensejahterakan masyarakat termasuk SKM yg memiliki potensi tapi tak berdaya, disitulah letak hubungan timbal balik mutualisme antara masyarakat dalam hal ini SKM dengan pemerintah atau bangsa Indonesia.
Secara rinci sebagian permasalan pembangunan kesehatan Indonesia adalah kekurangan SDM termasuk tenaga kesehatan masyarakat. Kekurangan yang sangat signifikan tenaga kesmas dan persebaranya di Indonesia menjadi salah satu penyebab yang mengakibatkan melambanya pembangunan kesehatan. Jika merujuk bahwa keberhasilan pembangunan kesehatan itu 80 % ditentukan oleh SDM selain pembiayaan tentu upaya realisasi masalah tersebut perlu dikedepankan. Saat ini berdasarkan data pusat perencanan dan pembangunan tenaga kesehatan 2011, ketersediaan tenaga kesmas di indonesia hanya 6.505 orang padahal berdasarkan kebutuhan kesehatan masyarakat di puskesmas saja mencapai 26.964 orang sehingga kekuranganya mencapai 21.131 orang. berdasarkan data permasalahan kekurangan SDM tersebut tentu hal ini akan sulit terealisasi dan hanya akan menjadi sebatas program dan rencana diatas kertas tanpa adanya usaha nyata untuk mencapai kekurangan tersebut, meskipun secara produksi tenaga kesmas di Indonesia telah berjumlah 143 PT tingkat sarjana yang tersebar di seluruh wilayah provinsi Indonesia. (Lihat materi Dr.oscar kebijakan nasional dan pemberdayaan SKM)
Isu besar kesehatan lain saat ini ialah masalah adekuasi (memadai) dan sustainabilitas (keberlanjutan) dari pembiayaan kesehatan di Indonesia, khususnya pembiayaan pemerintah. Diskusi tentang “apakah anggaran saat ini cukup? Atau kurang?, menjadi perdebatan yang hangat. Jika melihat kebutuhan akan dana program dari pemerintah yang digulirkan melalui APBN (Pusat) dan atau APBD (Propinsi dan Kabupaten Kota), maka bisa dikatakan bahwa anggaran kesehatan Indonesia relative sangat kecil (hanya 1.7% dari total belanja pemerintah). Tetapi isu menarik berikutnya adalah adanya sisa anggaran yang tidak terserap di kementrian kesehatan. Data pasti belum terkumpul, namun kejadian sudah terlihat bertahun-tahun seperti berikut ini. (lihat materi Review kebijakan penganggaran dan hasil diskusi anggaran Kemenkes RI di UGM, Apakah Kurang_Kenapa Ada Sisa_2011, diakhir tulisan ini)
Serapan dana Pemerintah Untuk Kesehatan
Serapan Anggaran Dana Kemenkes_Alokasi & Realisasi
Serapan Anggaran Dana Kemenkes_Alokasi & Realisasi
Hasil diskusi kebijakan pembiayaan kesehatan tahun 2011 di UGM selengkapnya dapat dilihat dan di unduh disini.
Merespon hasil diskusi ilmiah dan beberapa pertemuan ilmiah terkait tenaga kesehatan (SKM), penganggaran kesehatan dan permasalahan kesehatan selain yang telah dipaparkan sebelumnya, kita sendiri menyadari bahwa permasalahan yang sedang kita hadapi saat ini cukup komplek, paling tidak bagaimana kita berusaha menyelesaikan satu permasalahan pembangunan kesehatan Indonesia (SDM) untuk bisa menyelesaikan permasalahan yang lain dengan tetap mengacu pada pokok-pokok MDGs.
Jika rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN I-IV) Indonesia tidak akan mengalami perubahan seperti dalam konsep berikut ini
Arah pengembangan Nakes terhadap RPJMN
Arah pengembangan Nakes terhadap RPJMN
Maka sebuah usulan program “Satu SKM Satu Desa” untuk Indonesia sehat, menjadi sebuah alternatif solusi yang tepat. Jika di analisis secara umum tentang latar belakangmengapa muncul usulan tersebut ?, maka secara ringkas dapat saya gambarkan sebagai berikut.
Masalah Tenaga SKM
Indikator keberhasilan pembangunan kesehatan WHO
KEBUTUHAN NAKES SKM di Puskesmas 2010
distribusi tenaga kesmas di indonesia
persebaran SKM tingkat Puskesmas _www.bppsdmk.depkes.go.id_agregat_
Persebaran SKM tingkat Puskesmas _www.bppsdmk.depkes.go.id/agregat/
UU No.36_2009_tenaga SDM 2
UU No.36_2009_tenaga SDM
Program Satu SKM untuk Satu Desa
Program Satu SKM untuk Satu Desa
Kerangka Pikir untuk program Satu SKM satu Desa
Kerangka Pikir untuk program Satu SKM satu Desa
Dengan adanya perencanaan program “Satu SKM Satu Desa” untuk Indonesia sehat, di harapkan program ini menjadi lebih terarah dan jelas untuk menjadi sebuah alternatif solusi atas permasalahan pembangunan kesehatan dan permasalahan SKM seperti berikut.
  1.  Membantu mempercepat dan memperjelas realisasi pembangunan kesehatan sesuai RPJMN 1-4.
  2.  Meningkatkan Mutu SDM, selain peningkatan mutu pendidikan, dengan semakin bertambahnya SKM yang diberdayakan untuk masyarakat dan bangsa maka diharapkan kualitas SKM akan ikut meningkat hal ini berdasarkan filsafat, ilmu akan bertambah dan meningkat jika ilmu itu digunakan/diamalkan dan mencoba fokus pada permasalahan yang dihadapi.
  3.  Masalah MDGs yang saat ini masih belum tercapai terutama MDG 4, 5 dan 6 akan bisa tercapai lebih baik.
  4.  Mencapai penyebaran tenaga Nakes (SKM) yang adil dan merata diseluruh penjuru  nusantara sekaligus membantu membangunkan dan mempercepat program kelurahan/desa siaga aktif yang hampir terabaikan.
  5.  Kesehatan masyarakat akan meningkat sehingga produktifitas masyarakat meningkat dan akhirnya berdampak positif kepada perekonomian masyarakat dan negara, sehingga masyarakat akan lebih sejahtera (indikator keberhasilan pembangunan kesehatan WHO, 80 % ditentukan SDM baik kuantitas maupun kualitas).
Demikian sedikit ulasan sederhana mengenai latar belakang dan gambaran secara umum tentang kemunculan sebuah usulan program “Satu SKM Satu Desa” untuk Indonesia Sehat (Terobosan baru program Indonesia sehat). Program ini merupakan tanggapan dan masukan sekaligus merincikan tentang permasalahan pembangunan kesehatan dalam hal  indikator SDM, Saya berharap kepada pembaca dan saudara-saudara sejawat SKM atau para ahli kesehatan, khususnya ahli kesehatan masyarakat untuk bisa melihat program tersebut bukan dari siapa ide ini muncul tapi silahkan lihat apa dampak dan manfaat program tersebut untuk masyarakat dan saudara-saudara kita (SKM). Saya mohon maaf jika dalam penulisan usulan konsep program ini kuranglah baik dan jauh dari sempurna, seperti pepatah “Tak Ada Gading yang Tak Retak”. Oleh karena itu kritik, saran dan masukan dari berbagai pihak khususya tenaga kesehatan masyarakat sangat diharapkan untuk keberhasilan pembangunan kesehatan berbasis pemberdayaan ini.
NB : Karena program ini direncanakan akan diusulkan menjadi program nasional akan lebih baik jika pemerhati dan penggiat kesehatan masyarakat (IAKMI, PERSAKMI, AIPTKMI, ISMKMI, PAMI) dan organisasi profesi lainya dalam disiplin ilmu kesehatan masyarakat) untuk bisa membagikan dan mendiskusikan program Satu SKM Satu Desa” untuk MDGs (Terobosan baru program Indonesia sehat) demi kesempurnaan konsep tersebut. Terimakasih.
Berikut ini saya lampirkan beberapa materi dalam pertemuan ilmiah yang sebagian menjadi daftar rujukan latar belakang munculnya program diatas.
  1. Review kebijakan penganggaran kesehatan RI. pdf
  2. Review Hasil Diskusi Anggaran Kemenkes RI di UGM, Apakah Kurang_Kenapa Ada Sisa_2011. pdf
  3. Materi Kebijakan Nasional Pengembangan & Pemberdayaan SKM_1st IPHSS 2011.
  4. Prospek Lulusan SKM di Sektor Pemerintahan_Sidin Kemenkes RI 1st IPHSS 2011.
  5. Prospek Lulusan SKM di Sektor Swasta_Materi Imran (Pertamina)_1st IPHSS 2011.
  6. Prospek Lulusan SKM di layanan Kesehatan_Materi Wasista Budiwaluyo_1st IPHSS 2011.
  7. Materi Prof. Tjipto_Perkembangan Kurikulum KesMas_1st IPHSS 2011.
  8. Materi Prof.Veny Hadju_Reformasi Kurikulum Kesmas.
  9. Materi & CV Adang Bachtiar_Globalisasi dan Pendidikan SKM.
  10. Materi Dr. Setiawan_HPEQ Program Sebagai Pijakan Awal Perbaikan Sistem Pendidikan Kesehatan Masyarakat.
  11. Materi Dra. Emma_Respon & Roadmap program HPEQ Kesmas 2010-2015.pdf
Salam sehat dan salam juang SKM.

Sabtu, 27 April 2013

Pukulan telak Syekh Nashir Al-'Umar kepada Amerika

Syekh Nashir Al Umar

Negara-negara Barat yang mengaku paling menjunjung tinggi kebebasan (demokratis) sekarang mencampuri urusan khusus internal kita, Jika Amerika benar-benar jujur dengan dirinya dalam hal kebebasan, mestinya mereka membiarkan kita dengan kebebasan (prinsip) kita..

Seorang wartawan Amerika datang & bertanya pada saya: “Bagaimana tentang masuknya kaum wanita ke parlemen, dan bagaimana tentang wanita menyetir mobil (yg tidak diperkenankan di Saudi)..???”

Maka saya jawab:
Pertama, apakah kaum wanita kami mengadu kepada anda? Sehingga anda mencampuri urusan kami? Mengapa anda (lancang) mencampuri urusan kami?. Itu pertanyaan pertama.

Kedua, saya Tanya pada anda: “Bukankan presiden Amerika waktu masih muda menyetir mobil sendiri?”.. Dia jawab: “Ya betul”. “Lalu ketika menjadi gubernur negara bagian juga kadang masih nyetir mobil?” Dia jawab: “ya”. “Tetapi setelah menjadi presiden Amerika apakah sang presiden nyetir mobil sendiri?”, dia jawab: “Tidak”. Saya Tanya: “Mengapa?”..dia jawab: “Sebagai bentuk penghormatan dan penjagaan kami padanya”.

Maka saya katakan padanya: (Itulah yang kami lakukan pada kaum wanita kami) Kami menyopiri wanita kami sebagai bentuk penjagaan & penghormatan kepada kaum wanita kami.

Saya menyopiri saudara perempuan, istri dan anak-anak perempuanku.. kemudian realita jika kami dalam perjalanan.. jika saya kembali ke KSA dengan pesawat dan bersama kami para wanita apa yang terjadi?: laki-lakilah yang melayani wanita. Dialah yang mendampingi mereka, dia yang menjaganya dan melayaninya serta membawakan tasnya.

Dalam realitas kehidupan kami, jika safar –tanpa melebih lebihkan- sekitar 70 – 80% kamilah yang melayani keperluan para istri kami: dalam menyetir mobil, keperluan di hotel, mencari hotel, bahkan dalam haji kamilah yang memasak dan mereka tinggal memakannya. Itu adalah fakta yang diketahui semua orang, .. dan sesungguhnya ini adalah bentuk pelayanan/ khidmah (kami kepada kaum wanita).

Lalu saya meledek wartawan Amerika itu: “Anda bilang (Amerika paling) menghormati wanita dan mempertanyakan tidak masuknya wanita kami ke parlemen, sejak kapan Amerika merdeka?” –dia jawab: lebih dari 200 tahun- “kalau begitu tunjukkan kepada saya SATU saja presiden Amerika yang wanita”… dia jawab: “gk ada satu pun” . Saya bilang: “Kalo gk ada, Wakil presiden yang wanita .. ??” . Dia jawab: “Nggak ada juga ..”.

Saya bilang padanya: “Kalian itu sebenarnya pendusta” (Cuma omong doang).. Beritahukan pada saya, dalam sejarah konggres (sejak dulu sampai sekarang) kapan ada masa dimana jumlah wanita sama dengan jumlah laki-laki?.. dia jawab: belum pernah ada sekalipun. (Hadeeeeuh –pentrjemah) “Kalian Cuma memasukkan beberapa wanita saja (ke parlemen) trus mentertawakan kami ???”….

**Syekh Nashir Al-'Umar dalam seminar bertema: Kesepakatan dan Muktamar Wanita Internasional dan Dampaknya terhadap Dunia Islam#

Saudagar Muslim Harus Berkualitas Iman dan Takwa


Manusia yang produktif dan unggul hanya bisa berkembang dengan suatu sistem yang berdayaguna. Sistem yang baik, perlu juga didukung dengan kualitas iman dan takwa yang tinggi. Seorang saudagar, apalagi muslim harus bisa bersinergi dengan ajaran Islam dalam mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil. 
"Kalau yang dikembangkan hanya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka akan sulit unggul dalam persaingan manapun," kata Bacharuddin Jusuf Habibie dalam rekaman video yang diputar pada Simposium Nasional pada Musyawarah Nasional 1 Ikatan Saudagar Muslim se-Indonesia (ISMI), Jakarta, Jumat (26/4). 
Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) dulu didirikan untuk meningkatkan sumber daya manusia agar bernafaskan Alquran. Pendirian ICMI yang sudah selama 23 tahun dikatakan bukan dengan maksud mendirikan negara Islam, melainkan juga untuk membentuk pribadi saudagar yang bernafaskan Alquran dan sunah. 
Tanpa bernafaskan Alquran, sumber daya manusia mudah tergerus persaingan yang belum tentu sejalan dengan ajaran  agama Islam. Untuk itu, pembentukan ICMI diharapkan bisa menjadi acuan untuk pelajaran pembudayaan, pendidikan dan meluaskan lapangan kerja. 
"Kalau tiga-tiganya terjamin, insya allah kita  memiliki sumber daya manusia yang bisa diandalakan untuk masa depan," ujar Habibie. 
SDM muslim berkualitas harus dapat menonjolkan kebaikan dan nilai moral sesuai ajaran Al-Quran dan As Sunah. Kualitas ini sangat dibutuhkan terutama untuk menghadapi geliat ekonomi jaman sekarang. Seringkali gairah bersaing justru menyeret muslim untuk mengikuti nilai yang tampak luar sungguh menarik, padahal diharamkan secara Islam. 
Sebagai seorang saudagar muslim, Habibie mengingatkan bahwa ajaran Islam harus ditempatkan sebagai prioritas utama. Selanjutnya, SDM muslim harus secara sadar meningkatkan kualitas berpikir, berkarya, beriman dan takwa, serta meraih kehidupan yang berkualitas. 
Peningkatan nilai-nilai ini diyakini akan berdampak positif bagi pembangunan ekonomi di Indonesia. Jumlah kelas menengah akan meningkat, seiring dengan meningkatnya daya beli umat. Satu hal penting yang harus dijaga menurutnya yaitu pasar bergerak sesuai jalur yang dibuat para saudagar muslim.
Habibie yakin pendirian Ikatan Saudagar Muslim se-Indonesia (ISMI) akan terus membina dan membesarkan organisasi Islam lainnya, seperti yang telah dilakukan ICMI. ISMI merupakan penggabungan empat organisasi saudagar muslim, yaitu PBNU, Majelis Ulama Indonesia, PP Muhammadiyah dan ICMI. 
Sumber : Republika On Line

Silsilah Keturunan Dato' Amin Sakti Hulubalang Lailan Sri Baginda


Asal Keturunan dari Minangkabau Lima Puluh Nagari

Nama-nama dibawah Dato' Amin Sakti Hulubalang Lailan Sri Baginda ini mengalir kebawah sebagai zuriyat/keturunan selanjutnya.



1. DATO' AMIN SAKTI HULUBALANG LAILAN SRI BAGINDA

    (Negeri Lima Puluh Minangkabau)

2. DATO' MUDA PAKSIH TANAH BATU HASURAH

3. DATO' MAULANA MASYHUR SRI

4. DATO' MUHAMMAD PAHARA HULUBALANG

5. DATO' ALI MUSA LAILAN SAKTI 
6. DATO' MARAJA KESAKTIAN
7. DATO' PATIH MAULANA PENDETA di KOTA LUBAH
8. DATO' MAULANA PAHLAWANG
9. DATO' TOHRI TAHAR
10. DATO' HULUBALANG di PADANG GENTING
11. DATO' MARANJING LIMA PULUH
12. DATO' ALI NAHAD SRI
13. DATO' MUDA SRI
14. DATO' ISMAIL
15. IMAM AHMAD (IMAM MAULANA / DATO' UMMAH)
      di KAMPONG SIANTAN MEMPAWAH
16. IMAM MUHAMMAD THAHIR
17. ENCEK ABDURRAHIM (IMAM KULAT/KAULAT)
18. ENCEK QAMAR (PANGLIMA KERAJAAN MEMPAWAH)
19. IMAM H.ABDURRAHMAN (IMAM KAMPONG BAKAU BESAR)
20. H.ABDUL MANAF (KHATIB KAMPONG BAKAU BESAR)
21. AHMAD (MAT SAIGON)PUNGGAWA KAMPONG BAKAU BESAR
22. ABDUL KADIR (ALKA) KHATIB KAMPONG BAKAU BESAR

Sampai kepada Abdul Kadir (ALKA) Almarhum memiliki 10 orang zuriyat / keturunan :
1. SUPARDI ALKA, S.Pd,S.IP.
2. Ustadz MUHAMMAD AZMAN ALKA, M.Ag.
3. MUHAMMAD AZMI ALKA (Alm)
4. NUR ARZAH ALKA
5. MUHAMMAD ZAMRI ALKA, SKM.
6. Ustadz H.ARMADI ALKA, S.Hi.
7. RUSMIN MULYADI ALKA, SKM.
8. IRAWATI ALKA (Alm)
9. RUDI HARTONO ALKA
10. NUR FIQHATIL FADHLA ALKA

Saya Rusmin Mulyadi Alka, SKM. Menyalin Buku Silsilah Zuriyat salinan Muhammad Shaleh bin Haji Abdurrahman pada tanggal 22 Rabiul Awal 1356 dari salinan Haji Yahya bin Haji Abdullah Khatib. Silsilah ini benar adanya serta keabsahannya telah dikonfirmasi kepada zuriyat-zuriyat yang mengetahui nama-nama tersebut diatas. Kepada siapa saja yang mempunyai ikatan darah pada nama-nama silsilah diatas atau memiliki bukti catatan silsilah berkenanlah kiranya mendekatkan silaturrahmi kepada kami saudara mara sekalian.

Hikayat Kedatangan Nenek Moyang ALKA Ke Kerajaan Mempawah


Inilah bermula hikayat keberadaan nenek moyang ALKA Putra yang ternyata berasal dari sebuah Kerajaan di Negeri Minangkabau Lima Puluh Nagari yang disalin dari salinan Datok (red-Kakek)Muhammad Shaleh bin Haji Abdurrahman terhadap Buku Silsilah yang ditulis oleh Datok Haji Yahya bin Haji Abdullah Khatib.

Pasal menyatakan dari rentetan demi rentetan, alur demi alur silsilah yang dituliskan oleh Datok Haji Yahya bin Haji Abdullah Khatib terungkaplah alkisah zuriyat Alka bermula dari Negeri Minangkabau Lima Puluh Nagari, yang diawali dari titisan darah bawah sampai pada batas kemampuan titik telusur kenamaan dari garis darah paling atas.
Zuriyat yang menjadi awal pertama keberadaan zuriyat Alka Putra di Mempawah Kabupaten Pontianak Provinsi Kalimantan Barat adalah: Datuk Ummah (Imam Ahmad/Imam Maulana/Datok Umat) bin Datuk Ismail bin Datuk Muda Sri bin Datuk Ali Nahad Sri bin Datuk Maranjing Lima Puluh bin Datuk Hulubalang dipadang Genting bin Datuk Tohri Tahar bin Datuk Maulana Pahlawang bin Datuk Patih Maulana Pendeta dikota Lubah bin Datuk Maraja Kesaktian bin Datuk Ali Musa Lailan Sakti bin Datuk Muhammad Pahara Hulubalang bin Datuk Maulana Masyhur Sri bin Datuk Muda Paksih Tanah Batu Hasurah bin Datuk Amin Sakti Hulubalang Lailan Sri Baginda. Tersebutlah para Datuk inilah diantara lima puluh bapak Raja-Raja adanya.
            Syahdan alkisah Datuk Umah bin Datuk Ismail berlayar merantau dari Sumatra membelah laut menuju ke Pulau Siantan, wallahu a’lam bissawab berapa lama perjalanannya mengarungi samudra tidak ada yang tau pasti. Setelah sekian lama tinggal di siantan Datuk Umah berniat untuk berlayar kembali dengan tujuan Negeri Mempawah dan ketika masa itu sungai kuala mempawah masih sangat kecil. Maka Datuk Umah pergi menjalankan niatnya untuk berlayar menuju Negeri Mempawah dengan menggunakan satu perahu yang diberi nama PENJALANG BUNTUNG, dengan perahu itulah Datuk Umah masuk ke Negeri Mempawah melewati sungai kuala mempawah lalu terus mudik kehulu. Setelah sampai ke negeri yang bernama SEBUKIT dan tinggallah disitu untuk beberapa waktu dan pada akhirnya Datuk Umah/Datuk Umat yang juga sebagai nakhoda berniat untuk menetap di Negeri Mempawah. Dia pun berfikir untuk mencari tempat yang boleh dijadikan kampung untuk menjadi tempat berkekalan sampai ke anak cucu.
Nakhoda Umat pun mudik ke hilir dengan menggunakan perahunya Penjalang Buntung yang sangat besar dan panjang, namun perahu tersebut tidak dapat berputar arah sehingga perahu tersebut berjalan mundur, belakang menjadi haluan dan haluan menjadi belakang. Dengan susah payah Datuk Umat pun terus ke hilir hingga perahunya tergalang, tapi Datuk Umat terus menuju ke hilir dan sampailah di kamung Siantan yang terdapat di Kampung Pulau Pedalaman yang ada sekarang ini.
Datuk umah segera bermusyawarah dengan sanak saudaranya serta ahli-ahlinya dan seluruh awak dan penumpang didalam perahu tersebut untuk menentukan hari yang baik membuka hutan untuk dijadikan sebuah kampung. Setelah dicapai mufakat hasil musyawarah maka dimulailah menebang kayu dan menebas hutan hingga kekal sampai saat ini kampung tersebut dinamai dengan kampung siantan negeri mempawah.
Oleh karena itu Datuk Umah/Datuk Umat diangkat oleh Raja Kerajaan Mempawah menjadi Imam Negeri Mempawah dan diberi nama Imam Ahmad bin Datuk Ismail.
Inilah asal usulnya Datuk Umat yang dikenal Imam Ahmad bin Ismail yang juga diberi gelar Imam Maulana oleh Raja Kerajaan Mempawah sampai menjadi peringatan oleh anak cucu dan cicitnya dikemudian hari.