Minggu, 28 April 2013

Program “Satu SKM Satu Desa” untuk Indonesia Sehat


Menanggapi berbagai persoalan klasik tentang masalah kesehatan masyarakat dunia termasuk indonesia, baik penyakit tidak menular maupun menular. Hal tersebut menjadikan indonesia yang merupakan negara berkembang harus berusaha lebih keras dengan menganalisis permasalahan yang ada kemudian mencoba memperbaiki segera masalah dengan berbagai cara yang dianggap paling efektif dan efesien. Berbagai organisasi kesehatan terutama sektor pemerintah mulai gelisah baik karena kepedulian terhadap kesehatan atau karena sebuah tekanan dari kebijakan dunia, negara maupun masyarakat. Permasalahan tersebut telah ditemukan dan ditetapkan dalam sebuah perencanaan pembangunan kesehatan, salah satu diantaranya adalah permasalahan sumber daya kesehatan (SDM). Pemerintah dan berbagai organisasi profesi telah menetapkan gebrakan baru yang dianggap mampu mengatasi permasalahan SDM diantaranya adalah tenaga kesehatan masyarakat (SKM). Permasalahan kualitas dan kuantitas SDM merupakan  salah satu faktor penting dalam pembangunan kesehatan selain pembiayaan.
Menjamurnya pendidikan kesehatan masyarakat di Indonesia bisa dikatakan sangat subur hal ini terbukti dengan telah berdiri dan beroprasionalnya 143 perguruan tinggi (PT) tingkat sarjana, 24 PT tingkat Magister dan 2 PT untuk tingkat doktor baik negeri (PTN) maupun swasta (PTS), yang menurut data sampai maret 2010, 70% tingkat sarjana dan 80 % tingkat magister belum terakreditasi (EPSBED.Dikti, 2010). Pendidikan kesehatan termasuk SKM dianggap sebagai peluang bisnis yang menjanjikan khususnya bagi para pengusaha atau pemilik modal PTS aelain alasan untuk membantu pendidikan masyarakat atau alasan positif lainya (pernah mendengar sendiri, ada pendiri pernah mengatakan demikian). Sayangnya menjamurnya pendidikan SKM di indonesia belum mengedapankan kualitas sasaran, hal ini terbukti dengan banyaknya perguruan tinggi yang belum bisa memenuhi standar minimal (SDM, kurikulum, sistem pendidikan, laboratorium, dll) pendirian program studi/perguruan tinggi secara nyata, hal ini justru menimbulkan brbagai pertanyaan, bagaimanakah pihak pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan Nasional/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bisa mengeluarkan surat ijin perpanjangan, pendirian dan pembukaan prodi SKM tersebut. (Dapat di lihat pada daftar rujukan Materi Dr.Emma dan Dr.Setiawan di kahir tulisan ini)
Selain itu permasalahan yang juga tidak kalah penting adalah ketika para SKM telah selesai pendidikan, akankah mereka mengembangkan dan mengamalkan ilmunya, siap dan mampu berkreatifitas dan berkarya dengan jalur yang telah dipilihnya hingga finish atau mereka melupakan latar belakang mereka hingga merubah haluan dan tujuan semula karena demi mempertahankan hidup, mengisi perut dan membantu ekonomi kaluarga atau bahkan beralih menekuni bidang ilmu yang lebih menjanjikan. Sudah sewajarnya organisasi pendidikan dan profesi (IAKMI, PERSAKMI, AIPTKMI, dan organisas lain dalam disiplin ilmu kesmas) peduli terhadap saudara-saudara kita yang selama ini telah tercetak (lulusan/SKM) dan akan tercetak (mahasiswa).
Jika pemerintah berkomitmen untuk memprioritaskan upaya promotif dan preventifnya, maka sebagai konsekuensinya tentu pendanaan juga harus disiapkan, jika kesehatan masyarakat terjamin dan meningkat maka produktifitas manusia juga akan meningkat yang akhirnya berdampak kepada peningkatan ekonomi negara dan timbal balik dari negara adalah membantu mensejahterakan masyarakat termasuk SKM yg memiliki potensi tapi tak berdaya, disitulah letak hubungan timbal balik mutualisme antara masyarakat dalam hal ini SKM dengan pemerintah atau bangsa Indonesia.
Secara rinci sebagian permasalan pembangunan kesehatan Indonesia adalah kekurangan SDM termasuk tenaga kesehatan masyarakat. Kekurangan yang sangat signifikan tenaga kesmas dan persebaranya di Indonesia menjadi salah satu penyebab yang mengakibatkan melambanya pembangunan kesehatan. Jika merujuk bahwa keberhasilan pembangunan kesehatan itu 80 % ditentukan oleh SDM selain pembiayaan tentu upaya realisasi masalah tersebut perlu dikedepankan. Saat ini berdasarkan data pusat perencanan dan pembangunan tenaga kesehatan 2011, ketersediaan tenaga kesmas di indonesia hanya 6.505 orang padahal berdasarkan kebutuhan kesehatan masyarakat di puskesmas saja mencapai 26.964 orang sehingga kekuranganya mencapai 21.131 orang. berdasarkan data permasalahan kekurangan SDM tersebut tentu hal ini akan sulit terealisasi dan hanya akan menjadi sebatas program dan rencana diatas kertas tanpa adanya usaha nyata untuk mencapai kekurangan tersebut, meskipun secara produksi tenaga kesmas di Indonesia telah berjumlah 143 PT tingkat sarjana yang tersebar di seluruh wilayah provinsi Indonesia. (Lihat materi Dr.oscar kebijakan nasional dan pemberdayaan SKM)
Isu besar kesehatan lain saat ini ialah masalah adekuasi (memadai) dan sustainabilitas (keberlanjutan) dari pembiayaan kesehatan di Indonesia, khususnya pembiayaan pemerintah. Diskusi tentang “apakah anggaran saat ini cukup? Atau kurang?, menjadi perdebatan yang hangat. Jika melihat kebutuhan akan dana program dari pemerintah yang digulirkan melalui APBN (Pusat) dan atau APBD (Propinsi dan Kabupaten Kota), maka bisa dikatakan bahwa anggaran kesehatan Indonesia relative sangat kecil (hanya 1.7% dari total belanja pemerintah). Tetapi isu menarik berikutnya adalah adanya sisa anggaran yang tidak terserap di kementrian kesehatan. Data pasti belum terkumpul, namun kejadian sudah terlihat bertahun-tahun seperti berikut ini. (lihat materi Review kebijakan penganggaran dan hasil diskusi anggaran Kemenkes RI di UGM, Apakah Kurang_Kenapa Ada Sisa_2011, diakhir tulisan ini)
Serapan dana Pemerintah Untuk Kesehatan
Serapan Anggaran Dana Kemenkes_Alokasi & Realisasi
Serapan Anggaran Dana Kemenkes_Alokasi & Realisasi
Hasil diskusi kebijakan pembiayaan kesehatan tahun 2011 di UGM selengkapnya dapat dilihat dan di unduh disini.
Merespon hasil diskusi ilmiah dan beberapa pertemuan ilmiah terkait tenaga kesehatan (SKM), penganggaran kesehatan dan permasalahan kesehatan selain yang telah dipaparkan sebelumnya, kita sendiri menyadari bahwa permasalahan yang sedang kita hadapi saat ini cukup komplek, paling tidak bagaimana kita berusaha menyelesaikan satu permasalahan pembangunan kesehatan Indonesia (SDM) untuk bisa menyelesaikan permasalahan yang lain dengan tetap mengacu pada pokok-pokok MDGs.
Jika rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN I-IV) Indonesia tidak akan mengalami perubahan seperti dalam konsep berikut ini
Arah pengembangan Nakes terhadap RPJMN
Arah pengembangan Nakes terhadap RPJMN
Maka sebuah usulan program “Satu SKM Satu Desa” untuk Indonesia sehat, menjadi sebuah alternatif solusi yang tepat. Jika di analisis secara umum tentang latar belakangmengapa muncul usulan tersebut ?, maka secara ringkas dapat saya gambarkan sebagai berikut.
Masalah Tenaga SKM
Indikator keberhasilan pembangunan kesehatan WHO
KEBUTUHAN NAKES SKM di Puskesmas 2010
distribusi tenaga kesmas di indonesia
persebaran SKM tingkat Puskesmas _www.bppsdmk.depkes.go.id_agregat_
Persebaran SKM tingkat Puskesmas _www.bppsdmk.depkes.go.id/agregat/
UU No.36_2009_tenaga SDM 2
UU No.36_2009_tenaga SDM
Program Satu SKM untuk Satu Desa
Program Satu SKM untuk Satu Desa
Kerangka Pikir untuk program Satu SKM satu Desa
Kerangka Pikir untuk program Satu SKM satu Desa
Dengan adanya perencanaan program “Satu SKM Satu Desa” untuk Indonesia sehat, di harapkan program ini menjadi lebih terarah dan jelas untuk menjadi sebuah alternatif solusi atas permasalahan pembangunan kesehatan dan permasalahan SKM seperti berikut.
  1.  Membantu mempercepat dan memperjelas realisasi pembangunan kesehatan sesuai RPJMN 1-4.
  2.  Meningkatkan Mutu SDM, selain peningkatan mutu pendidikan, dengan semakin bertambahnya SKM yang diberdayakan untuk masyarakat dan bangsa maka diharapkan kualitas SKM akan ikut meningkat hal ini berdasarkan filsafat, ilmu akan bertambah dan meningkat jika ilmu itu digunakan/diamalkan dan mencoba fokus pada permasalahan yang dihadapi.
  3.  Masalah MDGs yang saat ini masih belum tercapai terutama MDG 4, 5 dan 6 akan bisa tercapai lebih baik.
  4.  Mencapai penyebaran tenaga Nakes (SKM) yang adil dan merata diseluruh penjuru  nusantara sekaligus membantu membangunkan dan mempercepat program kelurahan/desa siaga aktif yang hampir terabaikan.
  5.  Kesehatan masyarakat akan meningkat sehingga produktifitas masyarakat meningkat dan akhirnya berdampak positif kepada perekonomian masyarakat dan negara, sehingga masyarakat akan lebih sejahtera (indikator keberhasilan pembangunan kesehatan WHO, 80 % ditentukan SDM baik kuantitas maupun kualitas).
Demikian sedikit ulasan sederhana mengenai latar belakang dan gambaran secara umum tentang kemunculan sebuah usulan program “Satu SKM Satu Desa” untuk Indonesia Sehat (Terobosan baru program Indonesia sehat). Program ini merupakan tanggapan dan masukan sekaligus merincikan tentang permasalahan pembangunan kesehatan dalam hal  indikator SDM, Saya berharap kepada pembaca dan saudara-saudara sejawat SKM atau para ahli kesehatan, khususnya ahli kesehatan masyarakat untuk bisa melihat program tersebut bukan dari siapa ide ini muncul tapi silahkan lihat apa dampak dan manfaat program tersebut untuk masyarakat dan saudara-saudara kita (SKM). Saya mohon maaf jika dalam penulisan usulan konsep program ini kuranglah baik dan jauh dari sempurna, seperti pepatah “Tak Ada Gading yang Tak Retak”. Oleh karena itu kritik, saran dan masukan dari berbagai pihak khususya tenaga kesehatan masyarakat sangat diharapkan untuk keberhasilan pembangunan kesehatan berbasis pemberdayaan ini.
NB : Karena program ini direncanakan akan diusulkan menjadi program nasional akan lebih baik jika pemerhati dan penggiat kesehatan masyarakat (IAKMI, PERSAKMI, AIPTKMI, ISMKMI, PAMI) dan organisasi profesi lainya dalam disiplin ilmu kesehatan masyarakat) untuk bisa membagikan dan mendiskusikan program Satu SKM Satu Desa” untuk MDGs (Terobosan baru program Indonesia sehat) demi kesempurnaan konsep tersebut. Terimakasih.
Berikut ini saya lampirkan beberapa materi dalam pertemuan ilmiah yang sebagian menjadi daftar rujukan latar belakang munculnya program diatas.
  1. Review kebijakan penganggaran kesehatan RI. pdf
  2. Review Hasil Diskusi Anggaran Kemenkes RI di UGM, Apakah Kurang_Kenapa Ada Sisa_2011. pdf
  3. Materi Kebijakan Nasional Pengembangan & Pemberdayaan SKM_1st IPHSS 2011.
  4. Prospek Lulusan SKM di Sektor Pemerintahan_Sidin Kemenkes RI 1st IPHSS 2011.
  5. Prospek Lulusan SKM di Sektor Swasta_Materi Imran (Pertamina)_1st IPHSS 2011.
  6. Prospek Lulusan SKM di layanan Kesehatan_Materi Wasista Budiwaluyo_1st IPHSS 2011.
  7. Materi Prof. Tjipto_Perkembangan Kurikulum KesMas_1st IPHSS 2011.
  8. Materi Prof.Veny Hadju_Reformasi Kurikulum Kesmas.
  9. Materi & CV Adang Bachtiar_Globalisasi dan Pendidikan SKM.
  10. Materi Dr. Setiawan_HPEQ Program Sebagai Pijakan Awal Perbaikan Sistem Pendidikan Kesehatan Masyarakat.
  11. Materi Dra. Emma_Respon & Roadmap program HPEQ Kesmas 2010-2015.pdf
Salam sehat dan salam juang SKM.

Sabtu, 27 April 2013

Pukulan telak Syekh Nashir Al-'Umar kepada Amerika

Syekh Nashir Al Umar

Negara-negara Barat yang mengaku paling menjunjung tinggi kebebasan (demokratis) sekarang mencampuri urusan khusus internal kita, Jika Amerika benar-benar jujur dengan dirinya dalam hal kebebasan, mestinya mereka membiarkan kita dengan kebebasan (prinsip) kita..

Seorang wartawan Amerika datang & bertanya pada saya: “Bagaimana tentang masuknya kaum wanita ke parlemen, dan bagaimana tentang wanita menyetir mobil (yg tidak diperkenankan di Saudi)..???”

Maka saya jawab:
Pertama, apakah kaum wanita kami mengadu kepada anda? Sehingga anda mencampuri urusan kami? Mengapa anda (lancang) mencampuri urusan kami?. Itu pertanyaan pertama.

Kedua, saya Tanya pada anda: “Bukankan presiden Amerika waktu masih muda menyetir mobil sendiri?”.. Dia jawab: “Ya betul”. “Lalu ketika menjadi gubernur negara bagian juga kadang masih nyetir mobil?” Dia jawab: “ya”. “Tetapi setelah menjadi presiden Amerika apakah sang presiden nyetir mobil sendiri?”, dia jawab: “Tidak”. Saya Tanya: “Mengapa?”..dia jawab: “Sebagai bentuk penghormatan dan penjagaan kami padanya”.

Maka saya katakan padanya: (Itulah yang kami lakukan pada kaum wanita kami) Kami menyopiri wanita kami sebagai bentuk penjagaan & penghormatan kepada kaum wanita kami.

Saya menyopiri saudara perempuan, istri dan anak-anak perempuanku.. kemudian realita jika kami dalam perjalanan.. jika saya kembali ke KSA dengan pesawat dan bersama kami para wanita apa yang terjadi?: laki-lakilah yang melayani wanita. Dialah yang mendampingi mereka, dia yang menjaganya dan melayaninya serta membawakan tasnya.

Dalam realitas kehidupan kami, jika safar –tanpa melebih lebihkan- sekitar 70 – 80% kamilah yang melayani keperluan para istri kami: dalam menyetir mobil, keperluan di hotel, mencari hotel, bahkan dalam haji kamilah yang memasak dan mereka tinggal memakannya. Itu adalah fakta yang diketahui semua orang, .. dan sesungguhnya ini adalah bentuk pelayanan/ khidmah (kami kepada kaum wanita).

Lalu saya meledek wartawan Amerika itu: “Anda bilang (Amerika paling) menghormati wanita dan mempertanyakan tidak masuknya wanita kami ke parlemen, sejak kapan Amerika merdeka?” –dia jawab: lebih dari 200 tahun- “kalau begitu tunjukkan kepada saya SATU saja presiden Amerika yang wanita”… dia jawab: “gk ada satu pun” . Saya bilang: “Kalo gk ada, Wakil presiden yang wanita .. ??” . Dia jawab: “Nggak ada juga ..”.

Saya bilang padanya: “Kalian itu sebenarnya pendusta” (Cuma omong doang).. Beritahukan pada saya, dalam sejarah konggres (sejak dulu sampai sekarang) kapan ada masa dimana jumlah wanita sama dengan jumlah laki-laki?.. dia jawab: belum pernah ada sekalipun. (Hadeeeeuh –pentrjemah) “Kalian Cuma memasukkan beberapa wanita saja (ke parlemen) trus mentertawakan kami ???”….

**Syekh Nashir Al-'Umar dalam seminar bertema: Kesepakatan dan Muktamar Wanita Internasional dan Dampaknya terhadap Dunia Islam#

Saudagar Muslim Harus Berkualitas Iman dan Takwa


Manusia yang produktif dan unggul hanya bisa berkembang dengan suatu sistem yang berdayaguna. Sistem yang baik, perlu juga didukung dengan kualitas iman dan takwa yang tinggi. Seorang saudagar, apalagi muslim harus bisa bersinergi dengan ajaran Islam dalam mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil. 
"Kalau yang dikembangkan hanya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka akan sulit unggul dalam persaingan manapun," kata Bacharuddin Jusuf Habibie dalam rekaman video yang diputar pada Simposium Nasional pada Musyawarah Nasional 1 Ikatan Saudagar Muslim se-Indonesia (ISMI), Jakarta, Jumat (26/4). 
Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) dulu didirikan untuk meningkatkan sumber daya manusia agar bernafaskan Alquran. Pendirian ICMI yang sudah selama 23 tahun dikatakan bukan dengan maksud mendirikan negara Islam, melainkan juga untuk membentuk pribadi saudagar yang bernafaskan Alquran dan sunah. 
Tanpa bernafaskan Alquran, sumber daya manusia mudah tergerus persaingan yang belum tentu sejalan dengan ajaran  agama Islam. Untuk itu, pembentukan ICMI diharapkan bisa menjadi acuan untuk pelajaran pembudayaan, pendidikan dan meluaskan lapangan kerja. 
"Kalau tiga-tiganya terjamin, insya allah kita  memiliki sumber daya manusia yang bisa diandalakan untuk masa depan," ujar Habibie. 
SDM muslim berkualitas harus dapat menonjolkan kebaikan dan nilai moral sesuai ajaran Al-Quran dan As Sunah. Kualitas ini sangat dibutuhkan terutama untuk menghadapi geliat ekonomi jaman sekarang. Seringkali gairah bersaing justru menyeret muslim untuk mengikuti nilai yang tampak luar sungguh menarik, padahal diharamkan secara Islam. 
Sebagai seorang saudagar muslim, Habibie mengingatkan bahwa ajaran Islam harus ditempatkan sebagai prioritas utama. Selanjutnya, SDM muslim harus secara sadar meningkatkan kualitas berpikir, berkarya, beriman dan takwa, serta meraih kehidupan yang berkualitas. 
Peningkatan nilai-nilai ini diyakini akan berdampak positif bagi pembangunan ekonomi di Indonesia. Jumlah kelas menengah akan meningkat, seiring dengan meningkatnya daya beli umat. Satu hal penting yang harus dijaga menurutnya yaitu pasar bergerak sesuai jalur yang dibuat para saudagar muslim.
Habibie yakin pendirian Ikatan Saudagar Muslim se-Indonesia (ISMI) akan terus membina dan membesarkan organisasi Islam lainnya, seperti yang telah dilakukan ICMI. ISMI merupakan penggabungan empat organisasi saudagar muslim, yaitu PBNU, Majelis Ulama Indonesia, PP Muhammadiyah dan ICMI. 
Sumber : Republika On Line

Silsilah Keturunan Dato' Amin Sakti Hulubalang Lailan Sri Baginda


Asal Keturunan dari Minangkabau Lima Puluh Nagari

Nama-nama dibawah Dato' Amin Sakti Hulubalang Lailan Sri Baginda ini mengalir kebawah sebagai zuriyat/keturunan selanjutnya.



1. DATO' AMIN SAKTI HULUBALANG LAILAN SRI BAGINDA

    (Negeri Lima Puluh Minangkabau)

2. DATO' MUDA PAKSIH TANAH BATU HASURAH

3. DATO' MAULANA MASYHUR SRI

4. DATO' MUHAMMAD PAHARA HULUBALANG

5. DATO' ALI MUSA LAILAN SAKTI 
6. DATO' MARAJA KESAKTIAN
7. DATO' PATIH MAULANA PENDETA di KOTA LUBAH
8. DATO' MAULANA PAHLAWANG
9. DATO' TOHRI TAHAR
10. DATO' HULUBALANG di PADANG GENTING
11. DATO' MARANJING LIMA PULUH
12. DATO' ALI NAHAD SRI
13. DATO' MUDA SRI
14. DATO' ISMAIL
15. IMAM AHMAD (IMAM MAULANA / DATO' UMMAH)
      di KAMPONG SIANTAN MEMPAWAH
16. IMAM MUHAMMAD THAHIR
17. ENCEK ABDURRAHIM (IMAM KULAT/KAULAT)
18. ENCEK QAMAR (PANGLIMA KERAJAAN MEMPAWAH)
19. IMAM H.ABDURRAHMAN (IMAM KAMPONG BAKAU BESAR)
20. H.ABDUL MANAF (KHATIB KAMPONG BAKAU BESAR)
21. AHMAD (MAT SAIGON)PUNGGAWA KAMPONG BAKAU BESAR
22. ABDUL KADIR (ALKA) KHATIB KAMPONG BAKAU BESAR

Sampai kepada Abdul Kadir (ALKA) Almarhum memiliki 10 orang zuriyat / keturunan :
1. SUPARDI ALKA, S.Pd,S.IP.
2. Ustadz MUHAMMAD AZMAN ALKA, M.Ag.
3. MUHAMMAD AZMI ALKA (Alm)
4. NUR ARZAH ALKA
5. MUHAMMAD ZAMRI ALKA, SKM.
6. Ustadz H.ARMADI ALKA, S.Hi.
7. RUSMIN MULYADI ALKA, SKM.
8. IRAWATI ALKA (Alm)
9. RUDI HARTONO ALKA
10. NUR FIQHATIL FADHLA ALKA

Saya Rusmin Mulyadi Alka, SKM. Menyalin Buku Silsilah Zuriyat salinan Muhammad Shaleh bin Haji Abdurrahman pada tanggal 22 Rabiul Awal 1356 dari salinan Haji Yahya bin Haji Abdullah Khatib. Silsilah ini benar adanya serta keabsahannya telah dikonfirmasi kepada zuriyat-zuriyat yang mengetahui nama-nama tersebut diatas. Kepada siapa saja yang mempunyai ikatan darah pada nama-nama silsilah diatas atau memiliki bukti catatan silsilah berkenanlah kiranya mendekatkan silaturrahmi kepada kami saudara mara sekalian.

Hikayat Kedatangan Nenek Moyang ALKA Ke Kerajaan Mempawah


Inilah bermula hikayat keberadaan nenek moyang ALKA Putra yang ternyata berasal dari sebuah Kerajaan di Negeri Minangkabau Lima Puluh Nagari yang disalin dari salinan Datok (red-Kakek)Muhammad Shaleh bin Haji Abdurrahman terhadap Buku Silsilah yang ditulis oleh Datok Haji Yahya bin Haji Abdullah Khatib.

Pasal menyatakan dari rentetan demi rentetan, alur demi alur silsilah yang dituliskan oleh Datok Haji Yahya bin Haji Abdullah Khatib terungkaplah alkisah zuriyat Alka bermula dari Negeri Minangkabau Lima Puluh Nagari, yang diawali dari titisan darah bawah sampai pada batas kemampuan titik telusur kenamaan dari garis darah paling atas.
Zuriyat yang menjadi awal pertama keberadaan zuriyat Alka Putra di Mempawah Kabupaten Pontianak Provinsi Kalimantan Barat adalah: Datuk Ummah (Imam Ahmad/Imam Maulana/Datok Umat) bin Datuk Ismail bin Datuk Muda Sri bin Datuk Ali Nahad Sri bin Datuk Maranjing Lima Puluh bin Datuk Hulubalang dipadang Genting bin Datuk Tohri Tahar bin Datuk Maulana Pahlawang bin Datuk Patih Maulana Pendeta dikota Lubah bin Datuk Maraja Kesaktian bin Datuk Ali Musa Lailan Sakti bin Datuk Muhammad Pahara Hulubalang bin Datuk Maulana Masyhur Sri bin Datuk Muda Paksih Tanah Batu Hasurah bin Datuk Amin Sakti Hulubalang Lailan Sri Baginda. Tersebutlah para Datuk inilah diantara lima puluh bapak Raja-Raja adanya.
            Syahdan alkisah Datuk Umah bin Datuk Ismail berlayar merantau dari Sumatra membelah laut menuju ke Pulau Siantan, wallahu a’lam bissawab berapa lama perjalanannya mengarungi samudra tidak ada yang tau pasti. Setelah sekian lama tinggal di siantan Datuk Umah berniat untuk berlayar kembali dengan tujuan Negeri Mempawah dan ketika masa itu sungai kuala mempawah masih sangat kecil. Maka Datuk Umah pergi menjalankan niatnya untuk berlayar menuju Negeri Mempawah dengan menggunakan satu perahu yang diberi nama PENJALANG BUNTUNG, dengan perahu itulah Datuk Umah masuk ke Negeri Mempawah melewati sungai kuala mempawah lalu terus mudik kehulu. Setelah sampai ke negeri yang bernama SEBUKIT dan tinggallah disitu untuk beberapa waktu dan pada akhirnya Datuk Umah/Datuk Umat yang juga sebagai nakhoda berniat untuk menetap di Negeri Mempawah. Dia pun berfikir untuk mencari tempat yang boleh dijadikan kampung untuk menjadi tempat berkekalan sampai ke anak cucu.
Nakhoda Umat pun mudik ke hilir dengan menggunakan perahunya Penjalang Buntung yang sangat besar dan panjang, namun perahu tersebut tidak dapat berputar arah sehingga perahu tersebut berjalan mundur, belakang menjadi haluan dan haluan menjadi belakang. Dengan susah payah Datuk Umat pun terus ke hilir hingga perahunya tergalang, tapi Datuk Umat terus menuju ke hilir dan sampailah di kamung Siantan yang terdapat di Kampung Pulau Pedalaman yang ada sekarang ini.
Datuk umah segera bermusyawarah dengan sanak saudaranya serta ahli-ahlinya dan seluruh awak dan penumpang didalam perahu tersebut untuk menentukan hari yang baik membuka hutan untuk dijadikan sebuah kampung. Setelah dicapai mufakat hasil musyawarah maka dimulailah menebang kayu dan menebas hutan hingga kekal sampai saat ini kampung tersebut dinamai dengan kampung siantan negeri mempawah.
Oleh karena itu Datuk Umah/Datuk Umat diangkat oleh Raja Kerajaan Mempawah menjadi Imam Negeri Mempawah dan diberi nama Imam Ahmad bin Datuk Ismail.
Inilah asal usulnya Datuk Umat yang dikenal Imam Ahmad bin Ismail yang juga diberi gelar Imam Maulana oleh Raja Kerajaan Mempawah sampai menjadi peringatan oleh anak cucu dan cicitnya dikemudian hari.

MENGENALI KARYA ULAMA, TOKOH KALIMANTAN BARAT


Koleksi tulisan ALLAHYARHAM WAN MOHD. SHAGHIR ABDULLAH dalam tiga tulisan yang telah lalu telah diperkenalkan ulama-ulama dari Pontianak, Kalimantan Barat, sama ada yang berasal dari Pontianak sendiri mahupun ulama yang berasal dari luar yang memainkan peranan yang besar di dalam kerajaan Pontianak, rencanal pada kali ini memberi tumpuan kepada ulama dan karya-karya dari Ketapang dan Mempawah yang juga termasuk dalam daerah Kalimantan Barat. Dimulakan dengan dua ulama yang berasal dari Mekah yang datang menyebarkan Islam di Ketapang iaitu Imam Qari Jamal dan Syeikh Syamsuddin.Selanjutnya mengkaji ulama serta karya mereka menerusi artikel ini.

Ulama Ketapang dan pengkaryaannya Pada zaman dulu berdirinya sebuah kerajaan yang dinamakan Kerajaan Sukudana, yang sekarang disebut Kabupaten Ketapang. Selanjutnya di sana pula letaknya Kerajaan Matan. Ketika masih bernama Kerajaan Sukudana, kerajaan itu sangat terkenal. Pengembangan Islam diriwayatkan dalam beberapa tulisan klasik Melayu, di antaranya dalam satu manuskrip dinyatakan sebagai berikut, "Dan sampailah ke negeri Mekah dan Madinah. Maka Raja Mekah pun (mengirim) sebuah kapal ke negeri Sukudana serta membawa persalinan pakaian yang indah-indah. Serta membawa sahmurah dan Quran dan baju azimat satu serta dengan nama Sulthan Muhammad Shafiyuddin. Ada pun yang disuruh oleh Raja Mekah menjadi utusan ke Sukudana itu Imam Qari Jamal dan Syeikh Syamsuddin. Setelah datang utusan itu maka dipersalin dengan sepertinya. Maka surat dari Mekah itu pun dibaca, maka berhimpunlah sekalian rakyat Sukudana dan segala (daerah) seperti Kota Ringin, Jali Kendewangan, Pesaguan, Biyak Keriyu, Semandang Kawalan, Landak, Mempawah, Sambas, Tembelan, dan Subi, Serasan, Bunguran sekalian itu ke Sukudana di pasiban agung hingga sampai ke alun-alun daripada kebanyakan manusia…." 

Sejak kedatangan Imam Qari Jamal dan Syeikh Syamsuddin dari Mekah itu secara berkesinambungan di Kerajaan Sukudana, agama Islam terus berkembang dan melahirkan beberapa orang ulama dan cendekiawan. Bahkan ada pendapat mengatakan, kedatangan Syeikh Syamsuddin ke Sukudana itu adalah merupakan titik awal penyebaran Islam di seluruh Kalimantan/Borneo. Menjelang kemerdekaan Indonesia hingga 1980-an, di antara ulama yang berasal dari daerah tersebut yang terkenal ialah Haji Ali Utsman Ketapang yang pernah menjadi Rektor Universitas Islam Bandung (UNISBA). Haji Ali Utsman mendapat pendidikan Darul 'Ulumid Diniyah di Mekah. Sewaktu belajar di sana, beliau bersahabat dengan ulama besar terkenal iaitu Syeikh Yasin Padang. Ulama yang berasal dari Ketapang ini adalah seorang hafiz al-Quran. Kemampuannya menghafaz tiga puluh juzuk al-Quran hanya mengambil masa enam bulan sahaja. Dalam waktu yang demikian singkat, beliau juga menghafal pelajaran-pelajaran lain. Riwayat ini mencerminkan kecergasan beliau dan termasuk sesuatu yang luar biasa. Sewaktu Haji Ali Utsman tinggal di Pontianak, beliau berhasil mendirikan Madrasah Raudhatul Islamiyah yang merupakan sebuah sekolah agama yang terkenal di Pontianak. Sekolah tersebut berjaya melahirkan tokoh-tokoh, baik di bidang agama, mahupun cendekiawan pelbagai bidang lain. Beliau juga sempat menghasilkan beberapa buah karangan, di antaranya ialah Pemimpin Kepada al-Lughatul 'Arabiyah , yang diselesaikan di Ketapang, Kalimantan Barat, pada 19 Zulkaedah 1369 H/2 September 1950 M. Kandungannya mengenai bimbingan untuk mengetahui bahasa Arab termasuk ulasan ringkas mengenai nahu dan sharafnya. Dicetak oleh Percetakan Qalam, 356 Geylang Road, Singapura. Dari Ketapang pula muncul Dr. Hamzah Haz yang pernah memegang peranan sebagai wakil Presiden Republik Indonesia. Para ulama Mempawah dan pengkaryaannyaMenurut riwayat, sewaktu Upu Daeng Menambon secara rasmi telah menjadi Raja Mempawah beragama Islam yang pertama, beliau telah menyusun riwayat tentang perhubungan Bugis dan Melayu yang ditulis dalam bahasa Bugis. Tulisan beliau telah diterjemah daripada bahasa Bugis ke bahasa Melayu oleh putera beliau bernama Gusti Jamiril. Berdasarkan terjemahan itulah yang dimanfaatkan oleh Raja Haji Ahmad bin Raja Haji dan puteranya, Raja Ali Haji sehingga tersusun kitab Salasilah Bugis dan Melayu yang terkenal. Di Mempawah pula telah dijumpai beberapa manuskrip yang membicarakan perkara yang sama. Ia juga dipercayai bersumberkan terjemahan Gusti Jamiril itu. Di antaranya ialah; Salasilah Keturunan Raja-Raja Negeri Mempawah Yang Termasuk Keturunan Raja-Raja Tanah Jawa, Sukudana, Matan, Sampang dan Sebelah Kapuas, yang diselesaikan pada 21 Syaaban 1288 H. Kandungan menceritakan asal-usul raja-raja Melayu terutama Kalimantan dan Riau. Manuskrip diperoleh di Pontianak, pada 29 Muharam 1423 H/12 April 2002 M. Selanjutnya di antara nama-nama ulama atau tokoh serta karya-karya yang berasal dari Mempawah disenaraikan sebagai yang berikut di bawah ini: Muhammad Ali Al-Buqisi Karya tokoh ini ditemui dua judul, ialah:1. Salasilah Asal Raja-Raja Mempawah, Dan Pontianak, Dan Matan, Dan Sambas, Dan Riau, Dan Selangor, Dan Yang Termasuk Jadi Kerabat, diselesaikan di Mempawah, 2 Januari 1882 M. Kandungan menceritakan asal-usul raja-raja Melayu yang berasal dari negeri Bugis.2. Risalah Tauhid, Isnin, 8 Syaaban 1288 H. 

Kandungan pelajaran akidah Ahlis sunnah wal Jamaah. Manuskrip mengenai ini bekas dimiliki oleh Syeikh Mahmud Muhammad Syarwani. Pada lembaran terakhir tercatat, "Yang punya buku ini Syeikh Mahmud Muhammad Syarwani". Umar Ibnu Uu' Maju' MempawahPenulisan mengenai Thariqat Syaziliyah pula pernah dilakukan oleh ulama yang berasal dari Mempawah ini, beliau ialah Umar ibnu Uu' Maju' yang menghasilkan karya berjudul Salasilah dan Amalan Thariqat Syaziliyah, tanpa dinyatakan tarikh. Kandungan membicarakan salasilah dan cara-cara mengamalkan Thariqat Syaziliyah. Diperoleh di persekitaran Kesultanan Pontianak, Kalimantan Barat. Catatan dan penilaian bahawa manuskrip / naskhah tersebut adalah nadir atau langka, kerana belum banyak manuskrip mengenai Thariqat Syaziliyah yang ditulis dalam bahasa Melayu. Bahawa beliau mengaku sebagai murid Syeikh Ali bin Abdur Rasyid al-Jawi as-Sumbawi yang berasal dari Sumbawa tersebut adalah seorang ulama besar yang terkenal, hidup sezaman dengan Syeikh Daud bin Abdullah al-Fathani. Ali bin Sulaiman, Kampung Kuala Mempawah Ramai memperkatakan bahawa di Kuala Secapah/ Kuala Mempawah sekitar 100 tahun yang lalu, hidup seorang ulama besar yang dianggap mempunyai keramat. Ulama itu berasal dari Kedah, beliau adalah Haji Muhammad Yasin Kedah. Sehubungan itu dalam sebuah rumah besar tersimpan kitab-kitab peninggalan ulama besar Kedah itu. Pertama kali penulis memijak kaki di Kuala Secapah, Mempawah pada 1969 M dan pernah menginap di rumah besar tersebut. Semalaman hingga Subuh memeriksa kitab-kitab yang sangat banyak. Setelah masuk tahun 2000 M, berkali-kali kitab itu diserahkan kepada penulis, maka barulah penulis dapat membuat penelitian yang lebih sempurna dan teliti.Ternyata kitab yang tersimpan dalam rumah besar tersebut sebahagian besarnya adalah milik dan karangan Ali bin Sulaiman, bukan Haji Muhammad Yasin Kedah. Masih sukar dipastikan hubungan antara Ali bin Sulaiman dengan Haji Muhammad Yasin Kedah.Di antara karya Ali bin Sulaiman yang dapat diperkenalkan di sini ialah:

1. Ilmu Aqidah, diselesaikan hari Ahad, jam 10, bulan Jumadil Akhir 1298 H. Kandungan membicarakan akidah menurut Mazhab Ahlis Sunnah wal Jamaah. Dalam manuskrip ini juga disebut Salasilah Thariqat Naqsyabandiyah.

2. Kumpulan Doa Mustajab, tanpa dinyatakan tarikh. Kandungan membicarakan berbagai-bagai doa mustajab atau hikmat yang terdiri daripada Doa Mustajab, Syarah Doa Nabi Allah Yusuf, Isim Empat Puluh, dan lain-lain. Salah satu amalan untuk ketahanan badan zahir dan batin diterimanya daripada Tuan Syeikh Khalifah Syihabuddin bin Syeikh Muhammad Arsyad al-Banjari. 

3. Ilmu Perubatan, tanpa dinyatakan tarikh. Kandungan membicarakan berjenis-jenis wafaq dan perubatan. Ketiga-tiga manuskrip di atas diperoleh di Kampung Kuala Secapah, Mempawah, di rumah pemilik dan penulisnya. Haji Sulaiman bin Abdul Mannan di TerudukanNama lengkap Haji Sulaiman Intan bin Nakhoda Ahmad bin Adullah (Dato' Bendahara). 

Catatan pada satu halaman dalam Salasilah keluarga besar ini oleh Abdul Wahhab bin Haji Abdur Rahman. Dinyatakan bahawa Haji Sulaiman bin Abdul Mannan lahir pada malam Khamis, 12 Rabiulawal 1243 H. Pada 27 Syaaban 1266 H dinikahkan oleh Haji Abdul Qadir dengan anaknya bernama Hajah Maimunah di Mekah. Haji Sulaiman bin Abdul Mannan meninggal dunia pada hari Rabu, jam 2.00 tengah hari di Kampung Terudukan, di Mempawah . pada 12 Zulkaedah 1317 H. Walaupun penulis tinggal lama di Mempawah, nama Kampung Terudukan hanya penulis ketahui melalui riwayat ini. Kemungkinan nama kampung itu telah berubah sehingga tidak diketahui oleh generasi kini. 

Berdasarkan beberapa karyanya, dapat dipastikan bahawa Haji Sulaiman adalah seorang ulama. Di antara karyanya yang telah ditemui ialah Sullamush Shu'ud ila Hadhrati Zainil Wujud. Kitab tersebut diselesaikan pada malam Jumaat, 27 Jumadilakhir 1298 H. Ia dibesarkan terdapat pelbagai doa, di antaranya Doa Nur Muhammad, Selawat atas Nabi SAW. Pada halaman yang lain, terdapat pelajaran mengerjakan sembahyang tarawih.Sesudah memperkenalkan Istighfar Abdullah Syatari, terdapat catatan, "Tammat al-kalam kepada tiga likur hari bulan Jumadilakhir, hari Selasa, waktu jam dua siang serta tarikh kepada tahun Dal akhir sanah 1298". Sesudah itu dilanjutkan lagi dengan doa pelias, yang diteruskan dengan hijab-hijab. Terakhir sekali dibicarakan tatacara membaca Yasin. Dinyatakan mengenai ijazahnya, "Maka sekarang hamba Haji Sulaiman bin Abdul Mannan ijazahnya kepada Tuan Haji Muhammad Nur, dan Tuan Haji Muhammad Nur ijazahkan Ali bin Sulaiman di Kuala Mempawah. Hamba, Haji Sulaiman mengambil daripada guru yang mukarramm, iaitu Encik Sunang Banjari, dia mengambil daripada Pangeran Abdul Qadir, dia mengambil daripada bapanya, iaitu Pangeran Haji Musa, dia mengambil daripada Syeikh yang mukarram di Mekah al-Musyarrafah, iaitu Saiyiduna wa Syaikhuna Saiyid Muhammad Shalih Rais Mufti Syafi'ie…". Manuskrip diperoleh di Kampung Kuala Secapah, Mempawah, di rumah pemiliknya, Ali bin Sulaiman Mempawah. Abdur Rasyid bin Hasan al-Mampawi Ulama yang berasal dari Mempawah ini bernama Abdur Rasyid bin Hasan, penyusun risalah Ikhtisharul Mubtadi fi Ahkamit Tajwid, yang diselesaikan hari Selasa, 15 Zulkaedah 1353 H. Kandungan membicarakan ilmu tajwid. Cetakan yang pertama dicetak oleh Mathba'ah al-Masawi, 14 Ulu Palembang. 

Muhammad Bakran bin Haji Muhammad Yasin, Sungai Bundung, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak, Kalimantan Barat.Penulis mempunyai kesan tersendiri terhadap Kampung Sungai Bundung. Pada 1974, pertama sekali penulis mendirikan pondok-pesantren Al-Fathaanah bersama Munzir Kitang murid Tuan Guru Haji Abdur Rahman bin Husein Kelantan (murid Tok Kenali juga merupakan mufti yang terakhir di kerajaan Mempawah). Seorang ulama yang berasal dari Kuching, Sarawak bernama Haji Muhammad Shalih kuburnya juga di Sungai Bundung, dan isterinya yang lain ialah ibu saudara kepada Ustaz Haji Abdur Rani Mahmud, seorang ulama Pontianak yang pernah sebagai Ketua Majlis Ulama Propinsi Kalimantan Barat. Tanpa penulis duga bahawa Muhammad Bakran bin Haji Muhammad Yasin, yang riwayat hidupnya belum jelas, pernah menghasilkan karya Tajwid, tanpa dinyatakan tarikh, di Sungai Bundung. Manuskrip diperoleh di Pontianak pada 29 Muharam 1423 H/12 April 2002 M di persekitaran Keraton Qadriyah (Istana Kesultanan Pontianak).

Tempat Download Gratis



SILAHKAN DOWNLOAD FILE, DOKUMEN ATAU PROGRAM APLIKASI DI SINI GRATIS...!!!!

-> SOP PUSKESMAS SATAI
-> URAIAN TUGAS PEGAWAI PUSKESMAS 
-> WINAMP PRO 
-> CCleaner 3.12
-> Norton AntiVirus 2012 19.1.1.3
-> AVG Anti-Virus Free 2012 12.0.1873
-> Kaspersky Anti-Virus 2012 12.0.0.374 Final
-> avast! Home Edition 6.0.1364 Beta
-> Avira AntiVir Personal 2012 12.0.0.861
-> APLIKASI ICD X
-> Softwere Pengolah Data Statistik SPSS 20.0.0
-> Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS v.6)
-> Crack Window 7 Chew_WGA V 9.0


Aku bekerja disebuah Puskesmas di kepulauan Kalimantan Barat yang secara geografis terletak di wilayah Kabupaten Kayong Utara tepatnya di Desa Tanjung Satai Kecamatan Pulau Maya. Beberapa bulan yang lalu Kecamatan ini bernama Kecamatan Pulau Maya Karimata karena masih bergabung dengan pulau karimata dalam satu kecamatan. Jadi tepatnya saya bekerja Puskesmas Tanjung Satai Kecamatan Pulau Maya Kabupaten Kayong Utara. Tepat pada tanggal 27 September 2011 Kecamatan Kepulauan Karimata memekarkan diri menjadi kecamatan baru di Kabupaten Kayong Utara tapi untuk bidang kesehatan kecamatan baru tersebut tetap dalam wilayah kerja Puskesmas Tanjung Satai. 
Puskesmas kami mungkin agak lain dari puskesmas yang ada di kabupaten lain di Kalbar, karena tidak memiliki Kepala Puskesmas melainkan Koordinator Puskesmas dan di jajaran strukturan pemerintahan kecamatan ada Kasi Kesehatan yang secara jelas memegang kuasa penuh administrasi dan kepegawaian puskesmas, sementara koordinator menjalankan tugas secara fungsional berkaitan dengan pelayanan puskesmas. Saya sendiri belum tau pasti arah kebijakan kedepan seperti apa namun yang pasti sistem seperti ini baru saya temukan disini yang katanya merujuk pada salah satu kabupaten di Provinsi Bali yang menerapkan sistem ini pada bidang kesehatannya. Mungkin ini awal yang baik dalam membangun sistem yang lebih baik kedepan sesuai dengan undang-undang dan peraturan pemerintah yang berlaku seperti halnya diberbagai kabupaten lain di Indonesia. 

Puskesmas Tanjung Satai memiliki wilayah kerja yang cukup luas meliputi daerah-daerah kepulauan yang ada di kabupaten kayong utara yang terdiri dari 8 Desa binaan dengan jarak tempuh antar pulau cukup jauh sekali dan hanya bisa ditempuh dengan menggunakan kendaraan air seperti kapal nelayan, kapal perintis dan kapal tambang. 
Walaupun secara geografis jarak tempuh selalu menjadi masalah dalam memberikan pelayana kesehatan kepada masyarakat namun Puskesmas Tanjung Satai tidak membiarkan begitu saja masalah tersebut terjadi, Puskesmas pun berinisiatif membuat program-program yang mampu menjangkau seluruh masyarakatnya agar mendapatkan pelayanan kesehatan melalui Program Puskesmas Apung dan Program Pelayanan Kesehatan Kepulauan dimana kedua program tersenut memiliki tujuan yang sama tetapi dengan konsep yang berbeda. 

1. Puskesmas Apung 
Puskesmas Apung dilaksanakan minimal 8 kali perjalanan dalam 1 tahun dengan waktu perjalanan selama 7 hari. untuk melakukan pelayanan kesehatan dasar seperti pengobatan, konsultasi kesehatan, dan penyuluhan yang hanya menjangkau daerah pesisir pulau yang dapat disinggahi oleh kapal. Kegitan ini merupakan kegiatan lintas sektor karena Dinas Kesehatan bekerja sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan yang meminjamkan kapal mereka untuk keperluan pelayanan kesehatan masyarakat di Kabupaten Kayong Utara. 

2. Pelayanan Kesehatan Kepulauan 
Puskesmas melaksanakan program ini setiap bulan dengan waktu perjalanan sellam 10 hari untuk melakukan pelayanan kesehatan dasar khusus untuk masyarakat kepulauan yang berada didaerah terpencil jauh dari pesisir pulau. khusus untuk kegiatan ini melalui lintas program yang ada di puskesmas. Masing-masing program terkait ikut serta dalam tim untuk melaksanakan tugasnya masing masing di tiap kepualuan. 

Jika bicara soal tantangan maka jelas sekali petugas yang melaksanakan tugas tersebut memiliki tantangan yang cukup berat untuk mengarungi lautan luas yang tak tau kapan ombak dan badai menghantam mereka. 

Jika sudah berada dalam perjalanan maka mereka hanya bisa berdo'a dan tawakkal sepenuhnya kepada tuhan. Jika tugas kami untuk kebaikan ummat manusia maka selamatkanlah kami ya tuhan.... itulah do'a yang selalu terdengar jika kapal mulai dihantam ombak besar.... 
Itulah sekelumit tentang Puskesmas Tanjung Satai tempatku bekerja, asik rasanya tapi penuh tantangan...

Tentang Aku...


 Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.....

Aku hanya orang biasa yang ingin bebas bercerita apa saja tentang sesuatu yang kutemukan dalam hidupku ini, walau kadang segelintir orang mentertawakan ku dengan segala kekurangan yang ku miliki. Memang pada kenyataannya tidak ada manusia yang sempurna dalam dunia ini kecuali manusia pilihan yang diberikan oleh Allah banyak kelebihan dari manusia yang lain, namun itulah manfaat kelemahan dan kekurangan kita sebagai manusia agar bisa saling mengisi, melengkapi, saling memberi dan menerima sehingga tidak ada diri yang merasa lebih dari yang lainnya.
Aku berasal dari keluarga yang sangat sederhana dengan keterbatasan ekonomi keluarga dalam menjalani kehidupan sehari-hari....tapi semuanya menjadi terasa biasa saja tatkala aku diajarkan bagaimana cara mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah SWT pada keluarga ku. Keluarga yang selalu taat dalam menjalankan Syariat Agama Islam membentuk jiwa ku untuk selalu mengingat akan kebesaran pencipta alam dengan segenap isinya ini.
Aku berasal dari sebuah desa yang belum begitu maju bernama Desa Sungai Bakau Besar Laut dengan penghasilan masyarakat di sana mayoritas petani dan nelayan. Orang tua ku sendiri adalah seorang petani seperti kebanyakan masyarakat didesa ku.

Aku menyelesaikan sekolah dasar ku di Sungai Bakau Besar Laut tepatnya SDN 27 dan setelah lulus aku langsung hijrah ke kota pontianak dan aku sempat bersekolah di Madrasah Tsanawiyah Swasta Al Ma'arif tepatnya di Perum 2 kecamatan pontianak barat. Tapi sayangnya aku hanya 1 tahun mengenyam pendidikan disana lantas aku pindah sekolah ketempat yang lebih jauh di perhuluan kabupaten pontianak (dulunya-sekarang kab landak) yaitu di SMP PGRI 5 Darit Kecamatan Menyuke selama 2 tahun sampai lulus. Aku langsung meneruskan sekolah ku disana sampai SMA dan Alhamdulillah aku diterima di SMA Negeri 1 Darit. tapi lagi-lagi hanya 1 tahun saja....walhasil aku pindah domisili karena masa tugas kakak ku sudah selesai.
Aku kembali ke mempawah dan meneruskan sekolahku kembali di STM Muhammadiyah Mempawah sampai dengan selesai.

Singkat Cerita...aku meneruskan kuiah di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju Jakarta tahun 2003 dan lulus tahun 2007 dengan peringkat cumlaude..... dan di jakarta juga aku menemukan tambatan hatiku, yang berasal dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang pada tahun yang sama menyelesaikan kuliahnya pada study Kefarmasian dengan Profesi Apoteker nya.....dialah pujaan hatiku istri tercinta Emmi, S.Farm.,Apt.

Kami menikah dan dikaruniai putri yang cantik jelita bernama Aisyah Rizqiana Alka....
Dialah yang menginspirasikan aku untuk membuat catatanku di blog ini agar suatu hari dapat bermanfaat bagi buah hatiku kelak setelah dewasa.....

Inilah cerita yang panjang tentang diriku...........
Aku berharap catatan-catatan ini juga bermanfaat bagi orang lain.....
Selamat membaca dan Wassalamualaikum..........

Jumat, 26 April 2013

MENCARI SAUDARA SEKETURUNAN / SILSILAH

BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIM.....

ASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH...

Alhamdulillah kami panjatkan puji serta syukur kehadirat pencipta alam semesta pemberi rahmat dan nikmat kepada seluruh mahluk didunia, Allah Subhanahuwata’ala. Karna nikmat, taufik dan perkenan-Nya lah kami dapat mebuat suatu pertemuan akbar melalui situs kami ini dalam rangka mensiratkan kembali susur galur tetesan darah keturunan yang berasal dari Bapak-bapak para raja di Nagari Minangkabau Lima Puluh Nagari hingga sampailah kepada zuriyat kami Alka Putra bersaudara.
Tidak lupa pula sholawat serta salam kami haturkan pula kepada penghulu segala nabi dan rasul yang merupakan manusia termulia dari segala manusia seantero dunia, Rasulullah Muhammad Sallallahu’alaihiwasallam (Allahummashalli’ala muhammadin wa’ala alihi saidina muhammad).

Dato’/Nenek yang tua kami tuakan, Pak Mude/Mak Mude, Pak Cik/Mak Cik terhormat yang kami hormati. Sembah sujud tersusun salam jari sepuluh kami memberi peradatan yang muda terhadap yang tua dan yang sepantar.
Kami merasa amatlah perlu kami membuat situs ini sebagai cara yang paling efektif untuk membesarkan keluarga untuk bertemu sanak keluarga, saudara mara dan para ahli dari keturunan/zuriyat Datuk Amin Sakti Hulubalang Lailan Sri Baginda. Setelah berabad-abad lamanya kami tidak pernah tau keberadaan sanak keluarga, saudara mara yang masih setalian darah dengan kami, entah siapa, berada dimana saja, entah jauh entah dekat, jika memang Allah menunjukkan kuasa-Nya sebesar apapun jumlah keluarga dan saudara kita diseluruh penjuru negeri Insya Allah akan dipertemukan jua.
Kami Keluarga Besar Abdul Kadir (Alka) bin Ahmad bin H. Abdul Manaf bin Imam H. Abdurrahman bin Panglima Encek Qamar bin Encek H. Abdurrahim (Imam Kaulat) bin Imam Muhammad Thahir bin Imam Ahmad (Datuk Umah/Nakhoda Umat/Imam Maulana) bin Datuk Ismail berharap kepada sesiapa saja sanak keluarga dan saudara mara yang masih keturunan/zuriyat daripada Datuk Amin Sakti Hulubalang Lailan Sri Baginda untuk dapat menghubungi kami selaku mempertemukan antar keluarga yang bertalian darah untuk dapat bersilaturrahmi agar supaya saling ta’aruf atau kenal mengenal.
Tujuan kami tidak lain adalah mempererat tali silturrahim keluarga dan meneruskan perjuangan para pendahulu untuk berjuang mensyi’arkan Agama Allah melalui dukungan seluruh keluarga besar zuriyat Datuk Amin Sakti Hulubalang Lailan Sri Baginda di negeri manapun berada dengan membangun tempat-tempat pendidikan seperti Pesantren, Madrasah dan Majelis Zikir.
Demikianlah kami sampaikan kepada para zuriyat Datuk Amin Sakti Hulubalang Lailan Sri Baginda bagi siapa saja yang belum mengetahuinya.

Klik link dibawah ini untuk mengetahui hikayat silsilah lebih lengkap :

1. Silsilah Keturunan Datuk Amin Sakti Hulubalang Lailan Sri Baginda
2. Hikayat Kedatangan Nenek Moyang Ke Kerajaan Mempawah
3. Pembagian Kelompok Zuriyat / Keturunan

Zuriyat Alka bin....,.....,.....bin Datuk Amin Sakti Hulubalang Lailan Sri Baginda

Rusmin Mulyadi Alka, SKM bin Abdul Kadir (Alka)

Hp: 085252559163


Komplek Griya Pesona 3 No. 23 B Kel. Saigon

Kec. Pontianak Timur

Prov. Kalimantan Barat.